REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali mengekspor alat musik tradisional daerah setempat berupa gamelan maupun jenis lainnya senilai 412.840,93 dolar AS selama 2013, atau meningkat 146,02 persen dari nilai ekspor pada tahun sebelumnya sebesar 167.807,07 dolar AS.
"Sementara untuk volume merosot 92,88 persen dari 1.009.197 unit pada tahun 2012 menjadi hanya 71.850 unit pada tahun 2013," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Ahad (6/4).
Kondisi itu, kata dia, menunjukkan adanya peningkatan harga karena pengiriman mata dagangan makin berkurang. Namun, di lain pihak perolehan nilai justru meningkat.
Ekspor aneka jenis alat musik dari Bali ke pasaran luar negeri, berkat kesenian Bali semakin mendapat tempat di hati masyarakat internasional dan berkembang di sejumlah negara.
Ketut Teneng mengatakan bahwa kondisi itu memberikan peluang untuk mengapalkan berbagai jenis alat musik ke luar negeri yang sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan kesenian Bali di negara tersebut.
Perajin dan seniman Bali memproduksi alat musik dengan rancang bangun (disain) yang khas dan unik dikombinasikan dengan teknologi alat musik sehingga mampu menarik perhatian konsumen luar negeri.
Wisatawan mancanegara saat menikmati liburan ke Pulau Dewata banyak yang membeli cendera mata, termasuk alat musik sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya.
Ekspor alat musik itu andilnya terhadap ekspor Bali masih relatif kecil, yakni 0,08 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 486,06 juta dolar AS selama 2013, meningkat tipis hanya 0,88 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 481,83 juta dolar AS.