REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Pemerintah Venezuela secara resmi mengundang Kardinal No 2 Vatikan Pietro Parolin, Rabu. Venezuela resmi meminta Vatikan sebagai penengah dalam pembicaraan dengan oposisi yang diharapkan dapat mengakhiri aksi demonstrasi para demonstran.
Dilansir dari Reuters, melalui sebuah surat, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro meminta Parolin menjadi saksi dialog yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Parolin merupakan mantan utusan untuk Venezuela dan sekarang menjabat sebagai sekretaris Vatikan.
Juru bicara Vatikan membenarkan persetujuan gereja Katolik Roma untuk memediasi. Namun tidak menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu, koalisi oposisi Venezuela mengisyaratkan, perwakilan Vatikan saat ini, Aldo Giordano, akan turut menghadiri pembicaraan formal pertama yang akan digelar pada Kamis di Karakas. Kedua wakil dari Vatikan tersebut merupakan pejabat Vatikan Italia.
Sebelumnya, Vatikan telah membantu mediasi di Amerika Latin, termasuk saat sengketa wilayah antara Argentina dan Cili pada 1978 dan buntunya solusi pelepasan sandera di Peru pada 1996-1997.
Pemerintah Venezuela dan koalisi oposisi Persatuan Demokrat sebelumnya telah menggelar pertemuan awal pada Selasa. Mereka pun akhirnya sepakat untuk mengadakan dialog formal terkait berbagai isu. Seperti tingginya angka kriminalitas, masalah ekonomi, hingga penahanan puluhan demonstran.
Oposisi pun sebelumnya juga sempat menyayangkan pemerintah yang belum memberikan undangan resmi kepada perwakilan Vatikan sebagai mediator dalam dialog tersebut.