REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Perdana Menteri Pemerintah HAMAS di Jalur Gaza Ismail Haniya, Ahad, mengatakan satu delegasi dari gerakan pesaingnya, Fatah, dijadwalkan tiba di wilayah itu dalam waktu dekat guna membahas perujukan nasional Palestina.
Haniya mengatakan dalam satu siaran pers singkat ia telah menelepon Azzam Al-Ahmad, pejabat Fatah yang bertugas menangani masalah perujukan, dan membuat pengaturan bagi kunjungannya.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutuskan untuk mengirim satu delegasi ke Jalur Gaza untuk membahas kemungkinan perujukan nasional dengan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) --yang menguasai Jalur Gaza.
Mustafa Al-Barghouti, pemimpin Gagasan Nasional Palestina dan salah satu anggota delegasi, memberitahu Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam-- kunjungan tersebut bermaksud membahas mekanisme nyata untuk membentuk pemerintah persatuan nasional dan menetapkan tanggal untuk menyelenggarakan pemilihan umum.
HAMAS merebut kekuasaan di Jalur Gaza pada Juni 2007, setelah mengusir pasukan keamanan yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang sekarang menguasai Tepi Barat Sungai Jordan.
Sejak awal pertikaian di dalam tubuh Palestina, HAMAS dan Faksi Fatah, pimpinan Abbas, telah mencapai beberapa kesepakatan untuk membentuk pemerintah persatuan yang mempersiapkan penyelenggaraan pemilihan umum baru.
Namun, tak satu kesepakatan dilaksanakan sebab HAMAS berkeras pemilihan umum tak bisa diselenggarakan sebelum masalah kontroversial diselesaikan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika