Selasa 15 Apr 2014 16:06 WIB

Museum Radya Pustaka Surakarta Dibuka Kembali

Museum Radya Pustaka Surakarta
Foto: surakarta.co.id
Museum Radya Pustaka Surakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Museum Radya Pustaka Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang ditutup selama delapan bulan karena direvitalisasi, mulai Selasa (15/4) dibuka kembali untuk menerima kunjungan wisatawan luar dan dalam negeri.

Peresmian pembukaan kembali museum tertua di Indonesia tersebut dilakukan oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Selasa (15/4), dengan dihadiri oleh berbagai tamu undangan. Ia mengatakan dengan dibukanya kembali Museum Radya Pustaka diharapkan bisa menambah daya tarik wisatawan datang ke Solo.

"Revitalisasi Museum Radyapustaka ini memakan waktu cukup lama karena harus menata satu per satu koleksi yang ada dengan memebrikan keterangannya. Ini kelihatannya pekerjaan mudah, tetapi juga sulit karena harus meneliti satu persatu lagi," katanya.

Penataan koleksi ini memang belum selesai 100 persen, tetapi itu hendaknya tidak menjadi kendala dan bisa dilakukan sambil berjalan. "Yang terpenting setiap pengunjung yang datang ke museum dan menanyakan koleksi itu bisa dijelaskan dengan baik oleh petugas," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkot Surakarta Eny Tiasni mengatakan revitalisasi museumini menghabiskan dana Rp 3 miliar yang bersumber bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketua Komite Museum Radyua Pustaka Purnomo Subagio mengatakan i masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan. "Untuk fisik memang sudah selesai, tetapi penanganan isinya ini belum bisa dilakukan 100 persen," katanya.

Ia mengatakan hal itu termasuk rencana pemindahan canting kepala perahu Rajamolo yang merupakan peninggalan dari putra mahkota Paku Buwono (PB) IV yang akan dipindah ke tempat yang lebih luas tetapi tidak jadi.

"Kepala perahu Rajamolo itu maunya akan dipindahkan keruangan yang lebih luas tetapi tidak mau dan ini berdasarkan keterangan dari penjaga malam di museum ini yang bermimpi untuk tidak memindahkan Rajamolo. Silahkan percaya atau tidak. Kenyataannya seperti itu," katanya.

Museum Radya Pustaka ini buka terus meskipun hari libur, kecuali hari Senin libur. "Untuk hari-hari libur nasional itu banyak wisatawan yang datang ke Solo maka kalau museum tutup kasihan mereka jauh-jauh datang ke Solo," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement