REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan dunia usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) maupun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memiliki keinginan untuk berinvestasi di wilayah mana pun di Tanah Air, termasuk Aceh. Akan tetapi, dunia usaha mengharapkan adanya jaminan berupa keamanan, keuntungan dan kenyamanan.
Peran pemerintah daerah dari level provinsi maupun kabupaten/kota, perlu ditingkatkan untuk memberikan kejelasan sektor-sektor ekonomi yang membutuhkan dorongan investasi.Demikian benang merah pendapat Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi dan Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto dalam Aceh Business Forum di Jakarta, Selasa (15/4).
Sofjan menjelaskan dirinya telah diyakinkan oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah untuk mengajak pengusaha berinvestasi di Aceh. Namun demikian, pengusaha kerap terganggu oleh pemberitaan negatif seputar keamanan Aceh. "Padahal kenyataannya tidak demikian. Apindo Aceh pun telah meyakinkan untuk investasi," ujar Sofjan.
Menurut Sofjan, pengusaha perlu diberikan kejelasan ihwal sektor-sektor ekonomi yang membutuhkan investasi. "Kita diinginkan untuk masuk di mana?," kata Sofjan.
Selain itu, Sofjan menyebut perlu ada pilot project yang sukses dibangun dan dikembangkan di Tanah Rencong. "Kalau pengusaha dalam negeri, biasanya kalau satu masuk, yang lain akan masuk," ujar Sofjan.
Sementara Suryo mengatakan, tidak semua pengusaha memiliki mental yang siap mengambil risiko dalam berinvestasi. Pengusaha memiliki sikap pragmatis, realistis dan tidak bisa dipaksa kecuali diyakinkan. Menurut Suryo, dalam berinvestasi di suatu daerah, pengusaha menginginkan tiga faktor utama yaitu keamanan, keuntungan dan kenyamanan. "Ini menjadi pemikiran kita," kata Suryo.
Selain itu, Suryo mengusulkan agar pemerintah menyiapkan kawasan industri yang telah dilengkapi infrastruktur pendukung seperti listrik, pelabuhan dan lain-lain. "Apa kita harus bangun sendiri? Why I should invest there?," ujar Suryo.