REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Duta Besar Israel untuk PBB mengecam kepala badan PBB, pada Senin (14/4), yang secara diam-diam dianggap membandingkan Israel dengan Nazi. Ron Prosor bahkan meminta Ketua Komisi Ekonomi Sosial Arab untuk Asia Barat, Rima Khalaf, diskors dari jabatannya.
Dalam pidatonya akhir Februari lalu, Khalaf menyebut Israel melanggar hak Muslim dan penduduk asli Kristen. Israel disebut menghidupkan kembali konsep kemurnian etnis dan agama. Kejadian seperti ini pernah menyebabkan penderitaan manusia paling mengerikan selama abad 20.
Diplomat PBB itu merujuk penderitaan abad 20, pada peristiwa Holocaust. Meski tanpa menyebutkan nama Hitler, atau menyatakan perbandingan langsung. Namun penyebutan Holocaust, memberikan satu kesimpulan dari pidatonya.
Khalaf menyampaikan laporan terkait pembangunan di Asia Barat. Ia mengatakan, kebijakan Israel menjadi salah satu penyebab kerusakan pada masalah pembangunan. Ini menimbulkan ancaman terhadap keamanan warga Arab di kawasan secara keseluruhan.
Prosor meminta Sekertaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menangguhkan jabatannya. " Tidak dapat diterima bahwa pesan anti-Israel terus diproduksi di bawah bendera PBB dan menggunakan sumber daya PBB," ujarnya.
Ia menambahkan dengan mengutuk Israel, Khalaf mengemukakan kepentingan pribadi daripada memajukan perdamaian atau pembangunan. Pejabat senior PBB menurutnya, harus memimpin dengan contoh dan menunjukkan toleransi daripada prasangka.