REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Angkatan Laut Tiongkok membatalkan parade kapal perang internasional 2014, di Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, sebagai bentuk penghormatan kepada para keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang masih berduka.
Juru bicara Angkatan Laut Tiongkok Liang Yang pada situs Kementerian Pertahanan Tiongkok, Rabu, menyatakan hingga kini pesawat yang membawa 239 penumpang itu masih dalam proses pencarian.
"Segala upaya pencarian hingga kini masih terus dilakukan dan bersamaan itu pula banyak keluarga penumpang yang masih berduka. Karena itu atas berbagai pertimbangan maka kegiatan parade kapal perang internasional kami tidakan," katanya.
Namun, lanjut Liang Yang, untuk kegiatan latihan maritim multilateral dan Western Pacific Naval Symposium (WPNS) akan tetap berlangsung sesuai jadwal. Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak 8 Maret silam, membawa 239 penumpang, 154 diantaranya adalah warga negara Tiongkok, terdapat pula tujuh Warga Negara Indonesia dan 14 kewarganegaraan lainnya.
Parade kapal perang internasional semula dijadwalkan digelar bersamaan dengan latihan maritim multilateral dan WPNS pada 20-25 April mendatang di Qingdao. Indonesia menyertakan KRI Banjarmasin dalam parade kapal perang internasional tersebut, sekaligus terlibat dalam latihan maritim multilateral dan WPNS 2014.
Forum WPNS beranggotakan 24 negara terdiri atas 20 anggota tetap dan empat negara peninjau. Kedua puluh negara itu antara lain Indonesia, Australia, Brunei Darussalam, Tiongkok, Malaysia, Selandia Baru, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Amerika Serikat, Jepang, Vietnam, Kamboja, Rusia, Tonga, Perancis, Kanada, dan Chile. Sedangkan empat negara peninjau adalah India, Bangladesh, Peru, dan Meksiko.