Jumat 18 Apr 2014 10:53 WIB

Surabaya Terima Penghargaan Socrates Award

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Mansyur Faqih
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini (kanan) menyerahkan soto bagi masyarakat dalam pesta rakyat usai upacara hari jadi kota Surabaya (HJKS) ke-719 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Jatim, Kamis (31/5).
Foto: Antara Foto
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini (kanan) menyerahkan soto bagi masyarakat dalam pesta rakyat usai upacara hari jadi kota Surabaya (HJKS) ke-719 di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Jatim, Kamis (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kota Surabaya, Jawa Timur dianugerahi Socrates Award dari Europe Business Assembly (EBA). Rencananya penghargaan internasional itu akan diarak di Surabaya, Ahad (20/4). Penghargaan tersebut diserahkan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di London, Inggris, Rabu malam (16/4) waktu setempat.

EBA adalah perusahaan independen berbasis di Inggris yang memberi perhatian terhadap pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya. Sebagai organisasi non-pemerintah, EBA mempromosikan transformasi ekonomi praktis, pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.

Setiap tahun, EBA menyelenggarakan London Summit of Leaders yang merupakan forum para pengusaha jasa konstruksi, produsen bahan bangunan, perusahaan arsitektur, lembaga penelitian, organisasi komersial, arsitek dan desainer, serta investor dari lebih dari 30 negara di Eropa, Asia, Afrika dan Amerika. 

Di sela-sela forum tersebut juga dilakukan penyerahan Socrates Award. Pada penyelenggaraan kali ini, Surabaya berhasil meraih Socrates Award untuk kategori City of the Future: Innovations

EBA Event Manager, Mary Winger mengatakan, keputusan penyerahan penghargaan didasarkan pada kriteria penilaian yang meliputi reputasi profesional, publik dan ekonomi. 

“Reputasi profesional dilihat dari pengalaman kerja, efektivitas pelaksanaan program pemerintah; menetapkan tujuan dan tanggung jawab atas keputusan yang dibuat; partisipasi dalam konferensi, pameran, kompetisi; monitoring pekerjaan menyediakan, up-to-date teknologi teknologi informasi (TI) menerapkan, warisan tindakan, efisiensi umpan balik, komitmen untuk pengembangan profesional, dan kepatuhan terhadap etika profesi,” ujarnya, Kamis (17/4).

Sementara untuk indikator reputasi publik, kata Mary Winger, terdiri atas partisipasi dalam pelaksanaan proyek-proyek sosial, prestasi yang unik, kegiatan transparansi, kutipan di nasional atau internasional search engine. Selain itu, tingkat kemunculan di media massa, jumlah umpan balik positif atau negatif yang wajar, bekerja sama dengan organisasi-organisasi internasional, serta manfaat kepada masyarakat dan negara juga dinilai.

Sedangkan di elemen-elemen reputasi ekonomi meliputi potensi daerah, biaya hidup, sumber daya manusia, kualitas hidup, infrastruktur dan warisan budaya, plus bisnis yang ramah. Tak hanya menerima penghargaan, Risma juga didaulat menyampaikan paparan. 

Menurut Mary, presentasi tentang pengalaman Kota Surabaya mampu meningkatkan daya tarik investasi. Khususnya bagi para peserta yang datang dari Eropa Timur, Uni Afrika, Liga Arab, ASEAN, Brasil, Rusia, India, Cina, and Afrika Selatan (BRICS), serta entitas geopolitik lainnya. 

Pada kesempatan itu, Risma menyampaikan tentang bagaimana Surabaya mengelola manajemen perkotaannya. Sektor pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan menjadi fokus utama paparan wali kota. 

“Komitmen bersama yang terjalin antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan segenap masyarakat menjadi kunci sukses seluruh program pemerintah kota,” ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement