Senin 21 Apr 2014 17:13 WIB

Presiden Belum Angkut Barang dari Istana

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, hingga saat ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum berkemas dan mengangkut barang-barang pribadinya dari istana kepresidenan.

Hal ini sekaligus membantah kabar yang beredar tentang persiapan Presiden SBY untuk pelan-pelan meninggalkan istana. “Presiden, yang saya ketahui tidak dan belum berkemas,” katanya di Bina Graha, Jakarta, Senin (21/4).

Ia menegaskan, kalaupun Presiden SBY akan berkemas, barang-barang yang diangkut adalah barang-barang pribadinya, bukan barang-barang milik negara. Julian mengatakan, barang-barang milik negara diinventarisasi dan dikelola sekretariat negara.

Saat pergantian pimpinan terjadi, barang-barang milik negara itu dipastikan tetap akan ada ditempatnya. “Kalau di luar milik negara, di luar setneg ya tentu barang pribadi yang tentu saja nanti bisa dibawa lagi ke Cikeas, kediaman Pak SBY,” katanya.

Presiden SBY selama memerintah, tinggal di kompleks istana kepresidenan, tepatnya di Istana Negara. Dikatakan Julian, kemungkinan ada barang-barang pribadi yang dibawa ke Istana Negara bukanlah hal yang mustahil.

Tetapi, hal tersebut sifatnya temporal dan pada saatnya nanti pasti akan dibawa pulang kembali ke kediamannya di Cikeas, Bogor. Ia juga menjelaskan adanya aktivitas hilir mudiknya mobil boks di lingkungan istana beberapa hari belakangan tak berarti untuk kepentingan angkut barang pindahan Presiden SBY dari Istana Negara ke Cikeas.

Bisa saja, mobil boks tersebut memang digunakan untuk mengangkut barang-barang inventarisasi Sekneg yang ada di Istana Negara atau Istana Merdeka.

“Kalau ada mobil boks yang melakukan aktivitas di dalam kompleks istana kepresidenan, ya itu milik dari Sekneg. Mungkin ada hal-hal tertentu yang berkaitan dengan inventaris kantor sehingga ada aktivitas,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement