Selasa 22 Apr 2014 16:31 WIB

Remaja Dinilai Rentan dengan Perilaku Seks Bebas

Red: Julkifli Marbun
Logo BKKBN
Logo BKKBN

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Deputi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso menyatakan pernikahan dini yang banyak melanda remaja Indonesia belakangan ini sudah mengkhawatirkan.

"Masalahnya pernikahan dini akan menimbulkan dampak yang buruk dikemudian hari bila dikaitkan dengan jumlah penduduk dan sumberdaya manusia ke depan," kata Sudibyo Alimoeso saat jumlah pers di Banjarmasin, Selasa.

Sudibyo Alimoeso berada di Banjarmasin mengikuti kegiatan Konsultasi Bidang (Kobid) Pembangunan Kependudukan, keluarga Berencana, dan Pembangunan keluarga yang diikuti 326 orang dari utusan BKKBN baik pusat maupun BKKBN daerah secara nasional.

Ia mengakui jumlah pernikahan dini hampir merata di tanah air tetapi yang tertinggi justru berada di provinsi Kalimantan Selatan ini.