REPUBLIKA.CO.ID, JINDO -- Korban jiwa akibat feri karam di Korea Selatan naik jadi 128, Rabu pagi, saat ratusan penyeman melakukan pencarian di dalam kapal feri naas tersebut.
Tujuh mayat lagi ditemukan dalam pencarian pada Selasa malam, sehingga jumlah korban jiwa jadi 128, sedangkan 174 orang masih belum ditemukan.
Operasi semacam itu berulang kali ditangguhkan di dilanjutkan karena arus kuat datang lebih cepat daripada prakiraan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.
Perairan di lepas pantai Pulau Jindo, tempat kapal feri Sewol, dengan bobot 6.825 ton, terbalik pada 16 April, dikenal sebagai arus paling cepat kedua di negeri itu. Prakiraan cuaca menyatakan arus akan melambat selama empat hari sampai Kamis.
Temperatur air berkisar 11 sampai 12 derajat Celsius pada pagi hari, dengan gelombang setinggi 0,5 meter.
Sebanyak 550 penyelam dari penjaga pantai, Angkatan Laut dan swasta dijadwalkan melakukan pencarian di kapal yang karam itu, sementara 212 kapal pertolongan dan 34 pesawat direncanakan menyisiri perairan untuk mencari korban yang hilang.