Rabu 23 Apr 2014 17:25 WIB

PAN: Amien Rais Bukan Inisiator Poros Koalisi Partai Islam

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Bilal Ramadhan
  Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menyampaikan orasi politik saat kampanye akbar partai bernomor urut delapan itu di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/4). (Antara/Ismar Patrizki)
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menyampaikan orasi politik saat kampanye akbar partai bernomor urut delapan itu di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/4). (Antara/Ismar Patrizki)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo menjelaskan Amien Rais bukanlah inisiator dari gerakan koalisi poros partai Islam. Menurutnya gerakan koalisi poros partai Islam merupakan ide dari ormas-ormas Islam di Indonesia.

"Status Pak Amien sama dengan status perwakilan PKB, PKS yang hanya memenuhi undangan ormas-ormas Islam," kata Drajad dalam diskusi "Persaingan Menuju Istana Poros Nasionalis Vs Islam" di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (23/4).

Drajad mengatakan sebagai partai yang lahir dari rahim Muhammadiyah, PAN tidak bisa mengabaikan begitu saja aspirasi yang datang dari ormas-ormas Islam. Seba menurutnya hampir 40 persen pemilih PAN merupakan warga ormas Muhammadiyah.

Realitas politik di pilpres 2014 sudah jauh berbeda dengan pilpres saat 1999. Ini karena menurut Drajad mekanisme pemilihan presiden tidak lagi dilakukan oleh MPR melainkan langsung dipilih rakyat. Sehingga, kata Drajad, wacana mengusung kembali poros tengah tahun 1999 sudah tidak lagi relevan.

"Poros tengah yang dimotori Pak Amien 1999 sudah tidak bisa diteruskan," katanya.

Drajad juga membantah istilah koalisi Indonesia Raya yang dicetuskan Amien untuk pilpres 2014 mengarah pada koalisi PAN dan Gerindra. Menurutnya istilah itu disampaikan oleh Amien secara spontan saat menjawab pertanyaan wartawan akan nama koalisi yang cocok dalam poros partai Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement