REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Negara bagian Victoria di Australia kini memiliki sekolah khusus untuk anak-anak tunanetra dan yang memiliki gangguan penglihatan. Sebelumnya, ada sekolah serupa yang dijalankan oleh lembaga peduli tunanetra Vision Australia, namun sekolah itu ditutup tahun 2009 karena kurang peminatnya. Saat ini, kebanyakan anak-anak tunanetra di Victoria belajar di sekolah biasa.
Sekolah baru ini bernama Insight Education Centre, dan merupakan buah karya dari sebuah keluarga yang ingin agar anak mereka mendapat pendidikan yang terbaik.
Saat ini, ada 47 siswa yang dilayani sekolah ini. Peralatan yang digunakan termasuk komputer braille, teknologi belajar dengan menggunakan suara (audio), dan kelas khusus untuk belajar cara hidup sehari-hari.
Alan Lachman, pendiri sekolah tersebut, berkata bahwa anak-anak dengan gangguan penglihatan butuh pendidikan khusus.
"Banyak anak yang berhasil melalui jalur pendidikan biasa, [tapi] banyak juga yang tak berhasil," katanya, "Jadi mari kita tingkatkan kemungkinan mereka agar berhasil."
Saat ini, sekolah ini masih dibangun. Untuk sementara, para siswa belajar di Beaconhills College, di kawasan Pakenham, pinggiran kota Melbourne.
Francesca, anak Alan Lachman yang berusia 12 tahun, mengaku senang belajar di sana. "Saya belajar matematika, membaca, mengetik dengan sentuhan (touch-typing), musik, saya belajar semuanya," katanya, baru-baru ini.
Kebanyakan dari anak-anak tunanetra di Victoria, yang jumlahnya sekitar 5.000, belajar di sekolah biasa dengan dukungan guru spesialis, dana ekstra, dan layanan dukungan keluarga.
Manajer bidang advokasi lembaga Vision Australia menolak wawancara dengan ABC, namun memberi pernyataan resmi:
"Vision Australia percaya bahwa kombinasi program khusus untuk anak dan pendidikan di sekolah umum adalah awal terbaik bagi anak-anak Australia yang tuna netra atau memiliki daya penglihatan rendah," bunyi pernyataan tersebut.
"Kami sadar bahwa orang tua ingin yang terbaik bagi anak mereka, dan bahwa mereka ingin menjajaki alternatif lain," tambahnya.
Proyek senilai 6 juta dollar (Rp 64,7 miliar) ini didukung dengan dana pemerintah pusat dan negara bagian, yayasan Pratt Foundation, dan lembaga ANZ Trust.
Lahan untuk proyek ini disewakan oleh Universitas Monash dengan harga amat rendah.
Sekolah khusus tersebut ingin mendirikan kelas-kelas cabang dan juga kelas mobile di seantero Victoria.