Jumat 25 Apr 2014 16:31 WIB

Pencarian MH370 Akan Makan Waktu Bertahun-tahun

Rep: C70/ Red: A.Syalaby Ichsan
A crew member aboard the Australian Navy ship, HMAS Success, can be seen through a window looking for debris in the southern Indian Ocean during the search for missing Malaysia Airlines Flight MH370.
Foto: Reuters/Australian Defence Force
A crew member aboard the Australian Navy ship, HMAS Success, can be seen through a window looking for debris in the southern Indian Ocean during the search for missing Malaysia Airlines Flight MH370.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang akan memakan waktu selama bertahun-tahun, kata salah satu pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS), Jumat (25/4).

Hal itu diungkapkan karena pencarian bawah air yang tampaknya telah gagal untuk menemukan puing pesawat MH370 di barat laut Perth. Pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu berbicara tentang Bluefin-21 yang selama dua minggu menjelajahi Samudera Hindia selatan, tetapi tidak menemukan apapun.

Dia menambahkan, pencarian pesawat yang hilang pada 8 Maret yang membawa 239 penumpang dan awak di dalamnya, kini memasuki fase jauh lebih sulit.

“Mereka telah mencari di daerah yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat, tapi belum menemukan apapun. Sekarang mereka harus dan akan kembali ke daerah yang cukup luas,” kata pejabat itu seperti dikutip dari Reuters.

Pada Jumat, kendaraan tak berawak bawah laut, Bluefin-21 diharapkan bisa menyelesaikan misinya di kedalaman lebih dari 4.5 kilometer di luas area 10 kilometer persegi, sekitar 2.000 kilometer sebelah barat laut dari Perth.

Tetapi pejabat AS itu mengatakan, Malaysia harus memutuskan dengan segera bagaimana rencana untuk melanjutkan misi pencarian. Termasuk apakah akan mengganti drone yang lebih canggih. Pemerintah Malaysia juga harus paham bahwa pencarian ini pasti akan membutuhkan waktu selama bertahun-tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement