REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 sebesar 5,5-5,9 persen sebagaimana yang diperkirakan BI sebelumnya dapat tercapai kendati realisasi investasi pada kuartal I-2014 melambat.
"Sebetulnya rencana pertumbuhan investasi pada 2013 lalu juga ternyata tidak memberikan kontribusi yang tinggi. Kita melihat ekspor jadi lebih diandalkan, jadi secara umum walau investasi tidak setinggi yang kita harapkan, permintaan domestik dan ekspor kita yakini ekonomi bisa tumbuh 5,5-5,9 persen," katanya saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat.
Menurut Agus, melambatnya realisasi investasi pada kuartal I-2014 tersebut masih dalam batas yang relatif wajar. Ia menilai, setiap korporasi belum tentu bisa melakukan investasi dalam tiap tahunnya.
"Saya meyakini kalau seandainya ada investasi, setiap korporasi itu tidak bisa melakukan investasi setiap tahun. Jadi layaknya suatu korporasi kalau dia membangun pabrik baru itu sangat mungkin pabrik baru tersebut kalau dia mau melakukan ekspansi itu dilakukan tiga tahun yang akan datang," ujar Agus.
Namun, Agus mengatakan pihaknya belum melihat secara detail angka-angka realisasi investasi dan akan membahas lebih lanjut di Rapat Dewan Gubernur. "Nanti kita lihat angkanya dan kita telaah bersama-sama," kata Agus.
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi kuartal I 2014 yang mencapai Rp106,6 triliun. Walaupun tercatat sebagai realisasi tertinggi dari seluruh capaian setiap kuartal, angka tersebut tercatat melambat secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya.
Dari data yang dirilis BKPM tercatat peningkatan realisasi investasi kuartal I-2014 dibanding realisasi periode yang sama pada 2013 mencapai 14,6 persen. Sementara secara yoy pada kuartal I-2013 terjadi peningkatan sebesar 30,6 persen dibanding realisasi investasi periode sama 2012 sebesar Rp71,2 triliun.