REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN-- Menghadapi kenaikan status Gunung Merapi dari aktif normal menjadi waspada, Rabu dini hari warga di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai bergotong royong mempersiapkan barak pengungsian.
"Setelah ada pengumunan kenaikan status Gunung Merapi dari BPPTKG Yogyakarta, kami langsung memeriksa kesiapan barak pengungsian," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Rabu.
Menurut dia, dijadwalkan besok pagi (Kamis 1/5) warga juga akan bergotong royong memperbaiki MCK yang ada di barak pengungsian Pagerjurang. "Warga sudah sepakat besok akan gotong royong membersihkan MCK di barak Pagerjurang," katanya.
Ia mengatakan, kebutuhan paling utama di barak pengungsian adalah MCK karena ini meyangkut kebutuhan rutin warga. "Meski status masih waspada, namun kami mulai melakukan persiapan barak pengungsian, karena peningkatan status Merapi juga tidak dapat diduga," katanya.
Heri mengatakan, selain MCK kebutuhan di barak pengungsian yang juga mulai dipersiapkan adalah tikar dan alas tidur. "Selain itu juga peralatan untuk dapur umum juga mulai kami persiapkan," katanya.
Sementara itu Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyiapkan berbagai hal, termasuk peta evakuasi warga serta 35 titik pengungsian dipersiapkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi.
"Kami sudah menyiapkan 35 tempat pengungsian, mulai dari kantor pemerintah, hingga barak. Semuanya dibagi dalam lima sektor, berdasarkan batasan wilayah sungai," kata Kepala BPBD Kabupaten Sleman Julisetiono DW.
Ia mengatakan, pihaknya sudah menginfokan pada masyarakat setempat, untuk tidak panik dan tetap tenang karena ini adalah modal awal terpenting seandainya erupsi terjadi. "Seandainya pengungsian dilakukan, warga diminta tidak menyebrang sungai dan tetap sesuai jalur evakuasi," katanya.