Kamis 01 May 2014 14:56 WIB

Risma Peringati Hari Buruh dengan Beri Fasilitas Pendidikan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
Risma, Wali Kota Surabaya
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Risma, Wali Kota Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Tri Rismaharini memilih merayakan hari buruh dengan memberikan fasilitas kesehatan dan pendidkan yang lebih baik untuk para buruh agar bernasib lebih baik daripada sebelumnya.

Rsma menegaskan bahwa buruh pekerja itu bukanlah orang lain, melainkan bagian dari Kota Surabaya. Sehingga buruh harus menjadi satu kesatuan. 

‘’Sehingga kalau buruh punya masalah, mari kita selesaikan sama-sama,’’ katanya saat ditemui wartawan di Balai Kota, Kamis (1/5).

Salah satu cara untuk membantu memecahkan masalah buruh di Surabaya yaitu pihaknya siap membantu menindaklanjuti laporan pengaduan perusahaan yang tidak membayar upah buruh sesuai dengan upah minimum kota (UMK) Surabaya.

 Selain itu, pemkot Surabaya juga mengupayakan memberikan buruh fasiltas yang memadai dalam bidang kesehatan hingga pendidikan. Dengan fasilitas tersebut, ia berharap adanya dorongan dari pekerja, terutama buruh untuk mendorong putra putrinya agar sukses melebihi orang tuanya.  

Ini terkait kunci utama keberhasilan seorang anak ada di tangan ibu. Sehingga target anak-anak buruh bisa memiliki cita-cita yang lebih baik dapat terpenuhi. Terlebih pada tahun 2040 adalah era keemasan dimana usia produktif di Indonesia sangat tinggi. Jika tidak dimanfaatkan, kata Risma, ini bisa menjadi bencana karena nasib anak-anak buruh itu tidak lebih baik dibandingkan orang tuanya.

‘’Terus terang mimpi saya seperti itu sehingga tidak ada lagi kemiskinan struktural. Saya ingin mendorongnya dan memangkas kemikinan struktural tidak ada,’’ ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement