Kamis 01 May 2014 22:12 WIB

Libur Hari Buruh Okupansi Hotel di Yogya Naik 15 Persen

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
 Massa buruh Sekretariat Bersama Buruh (Sekber Buruh) melakukan aksi peringatan hari buruh internasional di Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). (foto: Raisan Al Farisi)
Massa buruh Sekretariat Bersama Buruh (Sekber Buruh) melakukan aksi peringatan hari buruh internasional di Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (1/5). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Libur pertama hari buruh internasional nampaknya dimanfaatkan masyarakat dengan jalan-jalan ke luar kota. Buktinya, libur pertama hari buruh ini tingkat hunian hotel atau okupansi kamar hotel di Kota Yogyakarta naik 15 persen dari hari biasa.

"Okupansi hotel di Yogya naik 15 persen. Rata-rata tingkat hunian hotel mencapai 80 persen dan sampai 90 bahkan 100 persen di hotel-hotel ring satu," kata sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono, Kamis (1/5).

Menurutnya, kenaikan aktivitas Gunung Merapi belum berpengaruh pada kunjungan wisatawan di Yogyakarta. Okupansi hotel tersebut terus bertahan hingga akhir pekan. "Merapi naampaknya belum berpengaruh," katanya.

Kenaikan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta tersebut juga terlihat dari kenaikan okupansi harian kereta api yang di Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta sepanjang Mei ini.