REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Anggota perlemen dari kalangan Muslim Sri Langka meminta Presiden Mahinda Rajapakse melindungi umat Islam. Permintaan ini disampaikan usai serangan kebencian terhadap masjid di Kolombo.
Menurut Dewan Muslim Sri Langka, ada 16 orang anggota parlemen dari kalangan Muslim yang meminta pemerintah ikut campur. "Mereka melihat adanya intimidasi dan ancaman terhadap umat Islam. Penekanan ini yang disampaikan mereka," kata dia seperti dilansir onislam.net, Jumat (2/5).
Sejak Senin kemarin, Kepolisian Sri Langka masih menyelidiki serangan tersebut. Video bukti serangan tengah dianalisis. Sayang, kepolisian belum juga memberikan keterangan terkait motif lebih lanjut.
Namun, melihat dari serangan yang tidak hanya menyasar kalangan Muslim, ada indikasi terjadi kecemburuan sosial. Dugaan ini diperkuat dengan pernyataan kelompok tertentu yang menyatakan kelompok minoritas memiliki pengaruh politik dan ekonomi yang dominan.
Sebelumnya, Presiden Rajapakse meminta umat beragama untuk menghindari provokasi. Ironisnya, permintaan itu tidak digubris. Buktinya, kekerasan tetap terjadi.