Sabtu 03 May 2014 14:03 WIB

Arab Saudi Fokus Penanganan Virus Korona

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Indira Rezkisari
Koronavirus MERS
Foto: medicmagic.net
Koronavirus MERS

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi fokus dalam dua hal untuk menyelesaikan persoalan virus Korona atau MERS. Langkah pertama yang difokuskan adalah pencegahan. Kedua, pengobatan. Semua disinergikan dalam pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Kerajaan Arab Saudi.

“Dua hal itu harus dilakukan bersamaan,” jelas Menteri Kesehatan Arab Saudi, Abdul Faqih, dalam sebuah pertemuan, Jumat (2/5) malam. Dia menyampaikan hal itu dihadapan 20 direktur kesehatan wilayah beserta pejabat. Hadir juga anggota komite penelitian untuk pencegahan wabah terinfeksi nasional, pejabat kementerian dalam negeri, kementerian pendidikan, pertahanan nasional, dan sejumlah pejabat terkait. Hal ini dilakukan untuk memerangi wabah yang cukup mengkhawatirkan.

Kantor Berita Arabnews melaporkan, tujuh kasus baru. Empat terjadi di Riyadh. Tiga lainnya di Jeddah.

Empat diantaranya berkondisi stabil. Dua lainnya kritis. Tujuh pasien dalam perawatan dan pengamatan kesehatan. Di Riyadh, tiga wanita berumur 31, 28, dan 50, terinfeksi penyakit ini. Semuanya stabil.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tidak menutup diri terkait wabah tersebut. Kemenkes siap membantu pemerintah Arab Saudi mengatasi Korona. "Kami ajak kemenlu menawarkan kerja sama dengan pemerintah Arab terkait hal ini,” jelas Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, di Jakarta.

Pihaknya belum berencana membuat vaksin anti virus Korona yang bisa digunakan jemaah umrah di Indonesia. Pemberian vaksin meningitis dirasa cukup untuk perlindungan jemaah haji dan umrah di Indonesia.

"Ini belum menjadi pandemik, namun memang meluas tapi tidak terjadi seluruh dunia,” imbuhnya. WHO mengisukan keadaan ini menjadikan kewaspadaan lebih.

Pihaknya menyatakan belum berniat mengeluarkan larangan kunjungan ke Arab Saudi. “Pemerintah Saudi masih menjamin dan sanggup melawan virus itu,” imbuhnya. WHO juga belum mengeluarkan pembatasan kunjungan kesana.

Di samping itu, pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advisory. Isinya adalah peringatan terkait wabah disana. Kunjungan ke daerah terjangkit juga diimbau untuk dihindari. “Kalau tidak mendesak lebih baik ditunda dulu,” jelasnya.

Tujuh kasus Virus Korona dilaporkan pada Jumat kemarin. Hal ini menambah korban hingga menyentuh 378 penderita. Diluar itu, 107 orang tewas sejak September 2012. Penyebaran wabah di sejumlah wilayah Arab Saudi belum diketahui.

Merebaknya virus menular Korona membetot perhatian dunia. Nama lainnya Middle East Respiratory Syndrome (Mers-Cov). Korona mulai terdeteksi pada April 2012 di Arab Saudi. Ini merupakan varian corona virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, mulai dari penyakit flu biasa sampai dengan severe acute respiratory syndrome (SARS).

Mers-Cov muncul dalam sebuah jurnal kesehatan pada tanggal 15 Mei 2013. Menurut penelitian, meskipun serumpun, virus ini secara genetik berbeda dengan virus SARS yang pernah menghebohkan dunia pada 2003 lalu.

Arab Saudi menjadi negara yang terbanyak jumlah penduduknya terinveksi virus mematikan ini. Gejala umum penyakit yang ditimbulkan virus ini adalah seperti flu pada umumnya. Yaitu demam, batuk disertai kesulitan bernapas.

Penelitian terus dilakukan terhadap fenomena penyakit ini, Belum diketahui pasti bagaimana manusia bisa terinfeksi virus ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement