REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, menjamin soal Ujian Nasional tingkat SMP/Mts di wilayah setempat tidak akan mengalami kebocoran.
"Pengamanan diberlakukan di setiap tahapan. Mulai dari kedatangan soal di lokasi titik bongkar, selama penyimpanan, pengiriman ke lokasi subrayon, hingga distribusi ke sekolah-sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Encu Hermana, Sabtu.
Menurut dia, titik bongkar soal UN tingkat SMP/Mts berlokasi di SMPN 12 Kota Bekasi yang selanjutnya akan didistribusikan ke sejumlah subrayon yang berada di SMPN 2, SMPN 26, SMPN 12, SMPN 23, dan SMPN 19.
"Penugasan pengamanan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penjagaan di setiap tahapannya sangat ketat, sehingga kesempatan untuk menggandakannya sangat kecil," katanya.
Menurut dia, bentuk soal yang diujikan kepada siswa sangat banyak untuk meminimalisir kemungkinan kebocoran.
"Soal yang dikerjakan setiap siswa berbeda, sehingga kemungkinan bocor minim," katanya.
UN tingkat SMP/Mts yang diselenggarakan mulai Senin (5/5) akan diikuti oleh 28.646 siswa SMP dan 5.089 siswa Mts.
"Peserta terbagi ke dalam 1.548 ruangan SMP dan 290 ruang Mts," katanya.
Pihaknya juga menjalin kerja sama dengan tim pengawas independen dari Universitas Islam 45 untuk memastikan proses UN berjalan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
"Pengawasnya pun kita lakukan secara silang, sehingga kecil kemungkinan ada siswa yang mencurangi jawaban," katanya. Kaswir