Ahad 04 May 2014 10:15 WIB

Isu Kebocoran UN SMP Meresahkan Warga

Rep: Djoko Suceno/ Red: Bilal Ramadhan
Polisi Ikut Mengawal Distribusi Soal UN
Foto: Republika/Aditya
Polisi Ikut Mengawal Distribusi Soal UN

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Awalnya pelaksanaan ujian negara (UN) tingkat SMA yang digelar 14-16 April lalu berjalan lancar. Hingga pelaksaan UN berakhir tak ada kabar mengenai kebocoran soal. Kabar mengejutkan muncul tiga hari setelah UN selesai.

Ini berawal dari surat pembaca yang ditulis salah seorang peserta UN SMA bernama Doris Yoandra. Dalam surat pembaca yang dimuat salah satu media di Jawa Barat tanggal 19 April itu, siswa sebuah SMA swasta di Kota Bandung itu mempertanyakan dugaan kebocoran soal UN mata pelajaran Fisika.

 

Keluhan Doris ini kemudian ditindaklanjuti oleh Ombudsman Jabar. Lembaga yang selalu mengkritisi pelaksanaan UN ini meresponnya. Barang bukti soal Fisika diperoleh Ombudsman Jabar dari Doris yang sempat menyimpan filenya dalam laptop. Doris mengaku memperoleh soal Fisika dari teman satu sekolah.

Dalam paparannya, Ombudsman Jabar yang dipimpin Haneda Sri Lastoto ini kemudian membeberkan bentuk soal Fisika yang bocor itu kepada media. Kabar tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh kepolisian. Bahkan Polda Jabar membentuk tim khusus untuk membongkar dugaan kebocoran soal UN tersebut.

 

Menurut Kabid Humas Polda jabar, Kombes Pol Drs Martinus Sitompul, penyidik sudah berkoordinasi dengan Ombudsman Jabar untuk menyelidikan kasus tersebut. Ia mengatakan, dari 22 soal UN yang diduga bocor, yang identik adalah soal nomor 22. Soal itu, kata dia, ada di Rayon Kota Bandung dan digunakan sebagai soal susulan.

‘’Kami masih terus menyelidikinya. Dan kami yakin pengamanan soal dalam bentuk naskah di wilayah Polda Jabar sangat ketat’’ujar dia.

Dugaan kebocoran soal UN SMA masih terus mengelinding. Kabar tersebut diakui oleh sejumlah guru SMP di Kota Bandung menciutkan semangat mereka. Mereka berharap kabar tersebut tak menganggu konsentrasi anak didiknya. Salah seorang guru mengatakan, sejak kabar tersebut tersiar, pihaknya terus memberikan motivasi kepada siswa yang akan mengikuti UN SMP.

‘’Saya banyak mendapat pertanyaan dari siswa dan orangtua tentang kabar tersebut. Dan mereka khawatir kejadian di tingkat SMA akan terjadi di SMP. Namun kami yakinkan mereka hal tersebut tak akan terjadi,’’ujar seorang guru sebuah SMP negeri ternama di Kota Bandung.

 

Lantaran dugaan terjadinya kebocoran  berada di Rayon Kota Bandung, Kepala Disdik Kota Bandung, Elih Sudiapermana pun harus bekerja keras meyakinkan para siswa dan guru SMP di Kota Bandung. Dalam berbagai kesempatan, ia selalu mengimbau kepada siswa agar tak mempercayai terhadap isu adanya soal bocor atau kunci jawaban. Ia meminta kepada siswa agar percaya terhadap diri sendiri.

‘’Jangan percaya terhadap kunci-kunci jawaban yang beradar di masyarakat karena itu bisa menyesatkan. Percayalah kepada kemampuan sendiri,’’ tutur dia.

 

Menurut Elih, UN tingkat SMP dan MTs sederajat di Kota Bandung diikuti sebanyak 33.579 siswa SMP, 3.115 siswa MTs, dan paket B 755 orang. Seluruh naskah UN, kata dia, sudah diserahkan dari Disdik Provinsi Jabar ke Disdik Kota Bandung pada Sabtu (3/5) di SMPN 5 Bandung. Soal UN kemudian didistribusikan ke tujuh subrayon yang ada di Kota Bandung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement