Ahad 04 May 2014 16:05 WIB

Mei, Bulan dengan Hari Libur Terbanyak di Bali

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Mansyur Faqih
galungan
galungan

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Selama Mei, hari libur di Bali paling banyak jika dibandingkan bulan lainnya selama 2014. Bahkan bila dihitung, hari libur di Bali selama Mei sebanyak 18 hari. Meliputi hari libur nasional, libur akhir pekan (Jumat dan Sabtu) dan libur fakultatif karena ada perayaan Galungan dan Kuningan.

"Untuk petugas administrasi memang liburnya lebih banyak, tapi orang lapangan, walau pun fakultatif harus berjaga-jaga juga di kantor," kata Kabag Humas Sekretaris Kota Denpasar, IB Rahoela kepada Republika di Denpasar, Ahad (4/5).

Rahoela menambahkan, berdasarkan Surat Edaran Gubernur (SE) Bali, libur fakultatif untuk Galungan pada 20, 21 dan 22 Mei. Sedangkan libur fakultatif untuk Kuningan pada 30 dan 31 Mei.

Hari libur nasional selama Mei ada sebanyak empat kali, sehingga bila dijumlahkan dengan hari libur akhir pekan, maka libur di Bali selama bulan Mei sebanyak 18 hari.

Menurut Rahoela, meski selama Galungan dan Kuningan ada libur fakultatif, namun instansi tertentu hanya libur sehari saja pada hari fakultatif. Kantor perbankan hanya libur fakultatif Galungan sehari saja, yakni 21 Mei dan tetap masuk pada 20 dan 22 Mei. Juga pada saat fakultatif Kuningan 30 Mei dan libur pada 31 Mei karena Sabtu.

Untuk kantor yang bersifat memberikan pelayanan umum, jelas Rahoela, hanya libur pada 21 Mei. Sedangkan hari-hari lainnya, masuk seperti biasa. Seperti kantor catatan sipil dan puskesmas.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

(QS. Al-Baqarah ayat 217)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement