REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Lebih dari 170 ikan hiu berhasil ditangkap sebagai bagian dari program tangkap dan bunuh yang dilakukan pemerintah negara bagian Australia Barat. Program aksi ini berakhir minggu lalu.
Penangkapan hiu menggunakan jaring yang dipasangkan drum dan ditempatkan di lima pantai di kawasan Perth dan dua pantai lainnya di kawasan Barat Daya. Langkah ini dilakukan menyusul serangan ikan hiu putih yang menimbulkan korban jiwa, belum lama ini.
Pemerintah Australia Barat lantas berusaha mengurangi kemungkinan serangan dengan memasang drum di pantai selama tiga bulan dan hasilnya sekarang dianggap berhasil. Secara keseluruhan, 172 ikan hiu berhasil dijaring, dengan 50 di antaranya ikan hiu harimau yang panjangnya lebih dari 3 meter kemudian dibunuh.
Ikan hiu paling besar adalah yang dijaring di Pantai Floreat sepanjang 4,5 meter. Delapan ekor binatang lainnya juga berhasil dijaring termasuk ikan pari.
Pemerintah mengatakan program ini membuat para penduduk yang menggunakan pantai merasa lebih aman. Namun juru bicara pihak oposisi Dave Kelly mengatakan program ini tidak bisa disebut sebagai berhasil.
"Kebijakan ini sangat tidak populer. Hampir tidak ada ikan hiu yang direncanakan dijaring, berhasil dijaring, dan pemerintah belum mengeluarkan bukti nyata apakah kebijakan ini memang berhasil," kata Kelly.
Sementara itu, anggota parlemen dari Partai Hijau Lynn MacLaren mengatakan program ini seharusnya tidak dilanjutkan lagi.
"Mencoba menjaring ikan hiu putih dengan jaring drum ini di pantai-pantai kita yang populer tidak akan berhasil," katanya. "Pemerintah harus mengkaji ulang strategi mereka."
Pemerintah negara bagian Australia Barat sendiri sedang meminta persetujuan kepada pemerintah Federal agar program ini dilanjutkan selama tiga tahun mendatang.