Rabu 07 May 2014 14:37 WIB

MUI Produksi Film Buya Hamka

Rep: c64/ Red: Damanhuri Zuhri
Buya Hamka
Foto: hasanalbanna.com
Buya Hamka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan memproduksi film tentang salah satu mantan ketua umum MUI Buya Hamka.

Film ini mengangkat kisah perjalanan hidup dan perjuangan Buya Hamka dalam perkembangan Islam di Indonesia.

Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya KH Achmad Kholil Ridwan mengatakan, film tentang Buya Hamka sangat layak dibuat karena ia merupakan tokoh yang fenomenal dan luar biasa di Indonesia.

''Film ini bertujuan memberikan motivasi kepada generasi muda Islam di Indonesia untuk mengenal tokoh-tokoh Islam, seperti Buya Hamka,'' kata Kiai Cholil kepada Republika di kantor MUI, Jakarta, Selasa (6/5).

Selain itu, Kiai Cholil melanjutkan, Buya Hamka juga merupakan ulama sekaligus pujangga yang menguasai banyak ilmu. Tak hanya ilmu agama, tapi juga ilmu politik.

Dalam upaya memproduksi film ini, MUI menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, seperti penulis, sutradara, produser ternama, serta keluarga besar Buya Hamka.

"Kami telah mendapatkan izin dari keluarga besar Buya Hamka, bahkan salah seorang anak dari Buya Hamka bersedia membantu menuliskan naskahnya," kata Kiai Cholil.

Proses yang sedang dilakukan saat ini adalah menentukan sutradara, produser, investor, dan para pemain.  "Insya Allah, semua yang terlibat dalam pembuatan film ini adalah sosok Muslim.''

Kiai Cholil mengungkapkan, MUI belum menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pihak manapun terkait pembuatan film ini. Sebab, prosesnya masih dalam tahap kerja sama dengan beberapa pihak.

Diperkirakan, pembuatan film ini membutuhkan waktu maksimal satu tahun dan rencananya dimulai dalam waktu dekat. MUI berharap,  film ini dapat diterima seluruh masyarakat Indonesia.

Ia berharap film ini bisa ditonton sedikitnya 10 juta orang. ''Tak hanya di Indonesia, film ini pun rencananya ditayangkan di negara tetangga,'' ujarnya menambahkan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement