Kamis 08 May 2014 23:59 WIB

Soal Islamofobia, Muslimah Inggris Paling Dirugikan

Muslimah Inggris kerap dikaitkan dengan radikalisme dan terorisme.
Foto: AP
Muslimah Inggris kerap dikaitkan dengan radikalisme dan terorisme.

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Muslimah Inggris, merupakan pihak yang paling dirugikan terkait serangan islamofobia. Ini terjadi, karena Muslimah Inggris mudah terindentifikasi baik melalui jilbab maupun busana Muslim yang dikenakannya.

"Sejak 9/11, sudah bisa saya mendengar makian Usamah bin Laden," ungkap Zab Mustefa, wartawan Muslimah Inggris, seperti dilansir The Telegrah, Kamis (8/5).

Mustefa, salah satu dari ratusan wanita Muslim yang menjadi korban peningkatan serangan Islamofobia di Inggris. Hasil penelitian terbaru menyebutkan sekitar 40-60 persen dari masjid dan Islamic Center sejak tragedi 9/11.

Tahun lalu, lembaga riset Tell MAMA, mencatat Muslimah Inggris merupakan pihak yang dirugikan dari serangan Islamofobia. Ini karena, hampir 60 persen dari korban serangan Islamofobia adalah perempuan. Sebagian besar serangan yang dialami kalangan Muslimah terjadi di jalanan.

Muslimah Inggris percaya, apa yang menimpa mereka merupakan efek dari propaganda anti-Islam yang dilakukan kelompok sayap kanan. "Retorika rasis dari orang-orang seperti EDL pasti akan berdampak buruk. Saya merasa, kebencian terhadap Muslim semakin menjadi karena mereka," kata Mustefa.

Efek dari retorika anti-Islam memang berdampak besar pada komunitas Muslim. Sebagian Muslimah harus berpikir dua kali untuk berpergian tanpa ditemani suami atau kerabat mereka. Muslimah tidak lagi melihat adanya aparat kepolisian mampu memberikan jaminan keselamatan mereka.

Seiring dengan peningkatan serangan Islamofobia, Muslim Inggris mengkhawatirkan akan terjadi pergeseran metode yang dilakukan kelompok sayap kanan. Media sosial diyakini akan menjadi senjata berikutnya guna menekan Muslim.

"Islamofobia, benar-benar merajalela. Saya selalu melihat komentar negatif tentang Islam," kata Anabel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement