REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Indonesia, akhirnya, akan mengirim kembali Duta Besar untuk Australia ke Canberra. Langkah pemerintah Indonesia ini sebagai upaya normalisasi hubungan di antara kedua negara.
Juru Bicara Kepresidenan Indonesia mengatakan, Duta Besar Najib Riphat Kesoema akan kembali ke Australia dalam bulan ini. Ini merupakan keputusan yang dibuat Presiden SBY setelah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott melalui sambungan telepon, pekan ini.
Itu adalah kontak pertama di antara kedua pemimpin sejak skandal penyadapan telepon terhadap Presiden SBY dan kerabat dekatnya terungkap.
Dubes Najib ditarik secara tiba-tiba sebagai respons diplomatik Jakarta terhadap skandal tersebut.
Ketegangan diplomatik antara kedua negara juga sempat diperparah dengan kebijakan Pemerintah Australia terhadap para pencari suaka. Juru Bicara Teuku Faizasyah mengatakan, kemajuan dalam pembahasan kode etik yang dicapai, juga mendukung keputusan kembalinya Dubes Najib.
Lebih lanjut ia mengatakan, kembalinya Dubes Najib ke Canberra juga akan mendukung terlaksananya kunjungan PM Abbott ke Indonesia pada bulan Juni.