REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Greenpeace mengajukan pasangan "harimau sumatra" Raung dan "lumba-lumba" Umba untuk maju sebagai calon presiden ('capres') dan calon wakil presiden ('cawapres') yang menyatakan 100 persen berkomitmen terhadap perlindungan dan pemulihan lingkungan hidup Indonesia ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Karena dari sekian bakal calon presiden yang maju dalam pertarungan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, belum ada yang berkomitmen penuh dalam perlindungan lingkungan hidup. Kami antarkan Raung dan Umba ke KPU untuk mendaftar," kata Juru Kampanye Greenpeace Indonesia, Arifsyah Nasution, di KPU, Jakarta, Jumat.
Raung menjadi 'capres' mewakili harimau sumatera yang telah kehilangan keluarganya akibat kebakaran hutan dan juga kehilangan lebih dari separuh habitatnya karena deforestasi.
Berdasarkan catatan Greenpeace, Indonesia kehilangan 15,8 juta hektare (ha) hutan pada 2000-2012. Sementara pada 2011-2012, tingkat kehilangan hutan mencapai level tertinggi sejak akhir 1990-an meskipun pemerintah telah mengeluarkan aturan jeda tebang atau moratorium.
Sedangkan Umba, calon wakil presiden yang diusung Greenpeace, merupakan perwakilan lumba-lumba yang terancam kehilangan nyawa akibat penangkapan ikan berlebih dan kehilangan laut bersih akibat tailing dan buangan minyak kotor.
Greenpeace juga mencatat sejak April 2014 pencemaran akibat buangan minyak kotor di kawasan pesisir Bintan, Batam dan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau diperkirakan mencapai 5.000 barel hingga 10.000 barel atau setara hingga 1.590 meter kubik minyak kotor yang tiba dan mencemari kawasan pantai.
Secara keseluruhan, ia mengatakan Raung dan Umba melihat lingkungan hidup sebagai penyangga dasar kehidupan hayati termasuk manusia di dalamnya berada dalam keadaan krisis.
Oleh karena itu, dengan mendaftar sebagai 'capres' dan 'cawapres', keduanya berjanji akan 100 persen berkomitmen terhadap lingkungan hidup Indonesia, guna menjaga yang masih ada dan memulihkan yang terlanjur rusak.