REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Pertempuran sengit berkecamuk pada Jumat antara personel militer Libya dan kelompok bersenjata di Benghazi, Kota terbesar kedua di Libya.
Seorang saksi mata mengatakan salah satu unit Angkatan Darat yang dipimpin oleh Mayjen (Purn.) Khalifa Haftar melancarkan serangan saat fajar terhadap kelompok bersenjata di kota tersebut untuk membersihkan kota itu dari pelaku teror.
Juru Bicara Haftar, Mohammed Hijazi, mengatakan di dalam satu pernyataan,"Angkatan Darat Nasional dalam proses membersihkan Benghazi dengan menghapuskan bermacam kelompok pelaku teror dengan nama sandi Operation Dignity."
''Hijazi menambahkan petempur Khalifa membom banyak pangkalan gerilyawan termasuk kompleks Ansar Ash-Sharia,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat malam.
Kantor berita resmi Libya, LANA, melaporkan senjata berat dan ringan digunakan selama bentrokan tersebut dan merenggut banyak korban jiwa.
Benghazi adalah tempat kelahiran perlawanan 2011 terhadap Muammar Gaddafi. Kota tersebut menyaksikan peningkatan kerusuhan secara drastis dan telah menjadi pangkalan utama kaum radikal di Afrika Utara sejak duta besar AS untuk Libya tewas pada 2012.
Pemerintah sementara juga telah gagal menyita senjata dan amunisi yang tersebar luas di seluruh negeri itu, sehingga membuatnya jadi ancaman utama bagi keamanan rakyat.