4. Diceritakan kepada kami oleh Musaddad, ia berkata: diceritakan kepada kami oleh Hammad bin Zaid, dari Abdil Aziz, dari Anas, dari Yunus, dari Tsabit, dari Anas, dia berkata: ‘Ketika Nabi SAW berkhotbah pada hari Jumat, berdirilah seseorang dan berkata: ‘Hai Rasulullah, lembu-lembu dan kambing-kambing telah mati, dan telah mati pula biri-biri, maka berdoalah kepada Allah agar Dia memberikan minum kepada kita!’ Kemudian beliau mengulurkan kedua tangannya dan berdoa.” (HR Bukhari, Kitab al-Jumu’ah, bab raf’u- yadain, I: 109).
5. Diceritakan kepada kami oleh Ibrahim ibnul Munzir, ia berkata: diceritakan kepada kami oleh Abul Walid, ia berkata: diceritakan kepada kami oleh Abu Umar, dan ia berkata: diceritakan kepadaku oleh Ishaq bin Abdillah bin Abi Thalhah, dari Anas bin Malik, ia berkata: ‘Telah menimpa kepada manusia suatu musibah (kemarau) selama satu tahun pada masa Nabi SAW.’
Maka ketika beliau (Nabi SAW) berkhotbah pada hari Jumat berdirilah seorang Arab Badui lalu berkata: ‘Hai Rasulullah, harta telah habis, dan keluarga kehausan, maka berdoalah kepada Allah bagi kita!’
Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya, dan kami tidak melihat sekelompok awan di langit, demi Allah yang jiwaku berada di tangannya, beliau tidak meletakkan kedua tangannya hingga awan menjadi tersebar di atas gunung-gunung, beliau pun tidak turun dari mimbarnya hingga kami melihat hujan menetes di jenggot beliau, maka hujan pun turun kepada kita sehari penuh, dari pagi hingga paginya lagi, dan seterusnya hingga pada hari Jumat berikutnya.
Dan berdirilah orang Badui tadi, atau orang lainnya dan berkata: ‘Hai Rasulullah, bangunan banyak yang rusak, dan harta banyak yang tenggelam, maka berdo’alah kepada Allah bagi kita!’
Kemudian beliau mengangkat tangannya dan bersabda: ‘Ya Allah (turunkanlah rahmat) kepada sekitar kami dan (janganlah menurunkan musibah) di sekitar kami’.
Dan tidaklah beliau memberikan isyarat dengan tangannya, melainkan hilanglah kesedihan, dan menjadilah Madinah bagaikan ada suatu lobang. Dan mengalirlah lembah itu bagaikan kanal selama satu bulan, dan setiap datang seseorang dari suatu pelosok, ia bercerita tentang kemakmuran.” (HR Bukhari, kitab Jumu’ah, bab mengangkat kedua tangan, I:109).
Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah