REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana meluncurkan teknologi pemanfaatan "General Positioning System" (GPS) untuk program pengembangan nelayan daerah itu.
"Pemprov Bengkulu berupaya untuk mengembangkan program unggulan menuntaskan kemiskinan sejumlah nelayan, salah satunya program pemanfaatan teknologi GPS untuk nelayan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, Rinaldi di Bengkulu, Sabtu (17/5).
Dia menjelaskan, dengan pemanfaatan teknologi GPS tersebut, para nelayan Bengkulu dapat mendeteksi titik-titik lokasi kumpulan ikan.
"Dengan GPS pendeteksi kumpulan ikan ini, kita harapkan nelayan tidak susah lagi menangkap ikan," kata dia.
Dengan memperbarui teknologi serta menggunakan metode kekinian, Pemerintah Provinsi Bengkulu menurut Rinaldi, meyakini jumlah tangkapan ikan akan meningkat sehingga terjadi perbaikan perekonomian nelayan.
"Angka kemiskinan nelayan Bengkulu masih sangat tinggi, bahkan masih mencapai angka 50 persen, oleh sebab itu kami berupaya meluncurkan program-program pengentasan kemiskinan," katanya.
lebih lanjut dia menjelaskan, sekitar 5.000 dari 10.000 nelayan di daerah itu masih termasuk ke dalam kategori miskin.
Menurut Rinaldi, pemerintah setempat tidak hanya meluncurkan program pemanfaatan GPS semata, namun juga meluncurkan program penting peningkatan kualitas nelayan Bengkulu lainnya.
"Seperti, kita sudah membuat program motorisasi dan bantuan peralatan tangkap kepada nelayan. Namun, program tersebut belum bisa mengurangi angka kemiskinan," ucapnya.
Program bantuan peralatan tangkap nelayan itu kata dia, salah satunya berupa pemberian bantuan kapal besar berbobot 30 gross ton (GT) yang dianggarkan melalui anggaran daerah serta APBN.
"Saat ini nelayan yang menggunakan kapal 10 GT saja masih sedikit, mereka hanya menggunakan kapal yang berukuran kecil, sekitar lima gross ton, dengan kapal besar mereka bisa menangkap ikan dengan kelompok besar juga," ucapnya.
Untuk tahun 2014, pemerintah setempat memberikan lima buah kapal penangkap ikan berbobot 30 GT untuk nelayan Kota Bengkulu.
"Sekarang masih proses tender, untuk kapal berbobot 30 GT hanya bisa berlabuh di Pelabuhan Pulau Baai, sehingga bantuan kapal ukuran ini kita khususkan untuk Kota Bengkulu," kata Rinaldi.
Dengan bantuan tersebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap mampu menekan angka kemiskinan masyarakat pesisir pantai yang bermata pencaharian sebagai nelayan.
"Saya tekankan, bantuan kapal tersebut hanya untuk nelayan miskin, dengan bantuan itu diharapkan tangkapan ikan mereka menjadi lebih banyak," ujarnya.