Ahad 18 May 2014 21:37 WIB

Max: Capres Pemenang Kovensi Tak Bisa Menandingi Capres Lain

Rep: c75/ Red: Bilal Ramadhan
Sby membuka rapimnas Demokrat, Ahad (18/5)
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Sby membuka rapimnas Demokrat, Ahad (18/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan terkait dengan hasil Rapimnas partai Demokrat yang memilih sikap netral dan atau oposisi. Ia mengatakan persoalan yang partai hadapi adalah persoalan elektabilitas. Baik elektabilitas partai maupun elektabilitas peserta konvensi.

"Mau dipaksakan apapun, elektabilitas maupun popularitas peserta konvensi tidak bisa menandingi kandidat calon lain," ujar Max Sopacua kepada wartawan di Hotel Sultan, Ahad (18/5).

Ia menuturkan pak Dahlan maupun partai menyadari akan hal itu. Mau dipaksakan sebagai capres maupun cawapres, hasilnya juga tidak akan maksimal. Namun ia menampik jika konvensi partai Demokrat disebut gagal. "Saya kira tidak, jika konvensi gagal, konvensi berhenti di tengah jalan," ujarnya.

Menurutnya, konvensi selesai sampai kemarin. Artinya, konvensi sekarang ini menyediakan juga untuk figur-figur mereka peserta konvensi yang punya potensi dan punya kredibilitas yang tinggi. Karena memang partai-partai yang lain juga sudah memilih dan kita hanya tidak bisa mencalonkan capres.

Selain itu, dan ini juga masih terbuka untuk mereka yg ingin dilamar sebagai cawapres. Toh cawapres itu bukan ditentukan tapi dipinang."Oh kita membuka itu jika ada peserta konvensi yang dipinang sebagai cawapres. disana tidak menjadi persoalan. Siapa yg potensial dari calon gerindra dan PDIP," katanya.

Max mengatakan jika ada yang meminang peserta konvensi partai Demokrat, terkait dukungan partai itu akan menjadi pemikiran nanti. Karena, itu konvensi yang diprogramkan Demokrat secara nasional dan itu sudah menjadi kultur partai politik yang memang kita sudah mulai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement