REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Bentrokan meletus di luar parlemen Libya di ibukota Tripoli pada Ahad waktu setempat. Serangan diklaim dilakukan oleh pasukan yang setia kepada seorang jenderal purnawirawan, Mayjen Khalifa Haftar, yang dituduh meluncurkan upaya kudeta.
Penyerang dilaporkan memaksa masuk gedung parlemen. Mereka menuntut pembekuan parlemen dan penyerahan kekuasaan.
Al Jazeera melaporkan seorang juru bicara Haftar mengklaim serangan tersebut dilakukan oleh kelompok yang berafiliasi dengan pasukan Haftar.
Seorang mantan perwira polisi militer, Kolonel Mukhtar Fernana, membacakan pernyataan di televisi Al Ahrar atas nama Haftar.
''Kami mengumumkan pembekuan GNC," kata Fernana, menurut kantor berita Reuters, yang tidak diketahui lokasi dimana dia memberikan pernyataan tersebut.
Fernana juga mengatakan parlemen harus menyerahkan kekuasaan kepada 'Badan 60 Anggota Terpilih' untuk menulis ulang konstitusi Libya.
Laporan Al Jazeera menyebutkan kota itu berubah menyerupai medan perang. ''Konvoi besar kendaraan dengan senapan mesin berat menyerbu gedung Kongres Nasional Umum (GNC),'' sebut laporan Al Jazeera mengutip pernyataan saksi mata.
"Ada beberapa mobil dibakar,'' ujar saksi mata. ''Ada pertempuran sengit. Situasi sangat tegang." Setidaknya dua orang tewas dan sebanyak 55 terluka dalam insiden kekerasan tersebut.