Rabu 21 May 2014 00:57 WIB

Ini Alasan Hanura Memecat Hary Tanoesoedibjo

 Calon Presiden Partai Hanura Wiranto (kanan) dan Calon Wakil Presiden Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo memberikan orasi saat kampanye Partai Hanura di Jakarta, Jumat (28/3).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Calon Presiden Partai Hanura Wiranto (kanan) dan Calon Wakil Presiden Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo memberikan orasi saat kampanye Partai Hanura di Jakarta, Jumat (28/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, memberikan keterangan usai bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo, di Jakarta, (20/5). Pertemuan dengan Hary Tanoe itu dilakukan sebelum Wiranto bertemu dengan cawapres Jusuf Kalla di Hotel Luwansa, Jakarta.

 

Pendapat Wiranto itu dituturkan Ketua DPP Hanura Saleh Husin. "Para sahabat itu sering bertemu Pak Hary Tanoe dan kemudian meminta dukungan dalam pencapresan ini, yaitu Pak Joko Widodo dan Pak Prabowo Subianto," katanya.

Karena hubungan yang sangat baik itu, kata dia, maka Hary Tanoe menyanggupi terhadap keduanya untuk dapat memberikan bantuan melaksanakan misi politik yang diemban keduanya. Namun, sebagai bagian Hanura yang telah memberikan komitmen penuh untuk medukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sambung dia, tentunya dukungan terhadap dua sahabat/dua capres tersebut tak mungkin dilakukan karena itu akan merusak reputasi Partai Hanura.

Oleh sebab itu, menurut Saleh, melalui pembicaraan yang intens, elegan, sangat terhormat, dan memahami betul etika politik, maka disepakati bahwa Hary Tanoe secara elegan mengundurkan diri dari kegiatan politik Hanura. 

Dengan demikian, lanjut dia, kewajiban untuk membantu para sahabat--sebagai seorang pengusaha—yang memang banyak sahabat tersebut dapat dilaksanakan dan sama sekali terlepas dari keterkaitan dengan Hanura. "Ini sekaligus untuk menepis berita miring yang tak dapat dipertangungjawabkan," kata anggota Komisi V DPR itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement