Rabu 21 May 2014 05:40 WIB

Muncul 18 'Hot Spot' di Sumatra

Kebakaran hutan (ilustrasi)
Foto: EPA/Nuno Andre Ferreira
Kebakaran hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)" 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura kembali mendeteksi kemunculan 18 titik panas (hotspot) di daratan Sumatera pada Selasa (20/5) sore.

"Untuk di Provinsi Riau ada tujuh titik," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, semalam.

Khusus di Provinsi Riau, lanjut kata dia, tujuh "hotspot" itu berada di lima wilayah kabupaten meliputi Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, dan Rokan Hulu.

Satu titik panas di Kabupaten Indragiri Hilir berlokasi di Desa Batang Tumu, Kecamatan Mandah. Sementara dua "hotspot" di Indragiri Hulu berada di Desa Sungai Akar, Kecamatan Batang Gansal dan Desa Kuantan babu, Kecamatan Rengat.

Sementara untuk di Kampar NOAA juga merekam keberadaan dua titik panas yang berlokasi di Desa Tanjung Belit Selatan, Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan di Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah.

Untuk di Kabupaten Kuantan Singingi, satu "hotspot" menurut NOAA berada di Desa Muara Langsat, Kecamatan Benai. "Titik panas terakhir berada di Desa Kepenuhan Hulu, Kecamatan Kepenuhan Hulu, Kabupaten Rokan Hulu," katanya.

Sementara itu, Satelit Modis Terra dan Aqua di waktu yang sama tidak merekam keberadaan titik panas yang diprediksi merupakan peristiwa kebakaran hutan dan lahan penyebab kabut asap itu. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement