REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK -- Jakarta Utara menjadi wilayah dengan tingkat kelulusan SMU terendah dibandingkan dengan wilayah lainnya di Jakarta.

Hal tersebut berdasarkan data yang di rilis Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta Utara sebagai yang terendah mencapai persentase kelulusan 99,7 persen, sedangkan tingkat teratas si tempati oleh Jakarta Timur dengan 99,89 persen.

Taga Rajaga, Kepala Sekolah SMUN 18 mengatakan, dari 7087 siswa yang menjadi peserta Ujian Nasional (UN) di Jakarta Utara, sebanyak 21 siswa dinyatakan tidak lulus UN.

''Dari 17 SMU Negeri di sini (Jakarta Utara) ada sembilan SMU Negeri yang tidak lulus,'' ujarnya di Jakarta, Rabu (21/5).

Berdasarkan rapat koordinasi Kepala Sekolah se-Jakarta Utara, terang Taga, sekolah yang siswanya ada yang tidak lulus adalah : SMUN 15 dan SMUN 73 yang masing-masing berjumlah dua siswa serta SMUN 41, 83, 52, 72, 92, 114 dan 115 dengan setiap sekolah terdapat satu anak yang tidak lulus.

Secara keseluruhan, lanjut Taga, ada 11 siswa dari SMU Negeri yang belum lulus UN, sedangkan sisanya berasal dari SMU swasta. Bahkan, menurutnya, di Rayon 05 di wilayah penjaringan dan pademangan ada sekolah yang 7 siswanya tidak lulus UN,  satu dari jurusan IPA dan enam dari jurusan IPS.

Menanggapi hal ini, Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Utara, Mustafa Kemal, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi internal untuk memperbaiki sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Jakarta Utara.

Pihaknya juga berjanji akan meningkatkan kualitas pendidikan di Jakarta Utara untuk tahun-tahun berikutnya.

''Kami akan menganalisis hasil pengumuman UN dan menyusun langkah perbaikan yang akan secepatnya dilakukan,'' kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika