REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri telah menangkap 10 orang yang diduga kuat terlibat sejumlah aksi teror di Indonesia. Dari mereka polisi juga mengamankan sejumlah alat pembuat senjata rakitan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Boy Raffi Amar mengatakan, para terduga teroris menggunakan senjata rakitan dan juga didukung alat pembuatnya.
Dari senjata rakitan yang dibuat inilah mereka belajar untuk mengasah kemampuan yang mereka miliki. ''Mereka merasa lebih aman membuat (senjata) sendiri, terlihat dari fakta-fata,'' kata Boy.
Boy menjelaskan, mereka juga memiliki senjata air soft gun. Namun, senjata tersebut hanya dijadikan contoh untuk membuat senjata rakitan.
''Jadi mereka mencontoh dari senjata itu,'' kata dia.