Senin 26 May 2014 15:29 WIB

Proyek Perbaikan Jalur Busway Dikebut

Rep: C63/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah busway antre untuk mengangkut penumpang di Halte Central Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (6/5).
Foto: Raisan Al Farisi
Sejumlah busway antre untuk mengangkut penumpang di Halte Central Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengebut proyek perbaikan jalur busway. Perbaikan jalur busway nanti dilakukan setelah Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) Perubahan keluar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan perbaikan jalur busway yang menunggu APBD Perubahan keluar dikarenakan agar proyek perbaikan jalur busway dilakukan secara tepat dan tidak setengah-setengah. Ahok berharap perbaikan jalur busway melalui betonisasi yang kuat sehingga bisa bertahan hingga puluhan tahun.  

"Ya karena kita tidak mau asal. Kita tidak mau yang menang, semen itu asal. Spesifikasi semen betonnya itu harus tujuh jam kering," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (26/5).

Saat ini perusahaan semen yang akan memperbaiki jalur busway dalam tahap pendaftaran tender. Syarat yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap perusahaan semen itu, Ahok mengatakan semen yang digunakan harus semen khusus dan dapat kering dalam waktu kurang dari 10 jam.

"Jakarta akan macet pakai semen biasa, itu kelar dua minggu. Ya dua minggu jalur busway matilah kita," ujar Ahok.

Proyek perbaikan jalur busway dilakukan ke semua jalur busway secara bertahap terutama di jalur busway yang jalannya rusak. Rute prioritas yang akan diutamakan antara lain jalur koridor tiga jurusan Kalideres-Harmoni dan koridor enam jurusan Ragunan-Dukuh Atas.

Untuk anggaran perbaikan jalur busway, Ahok mengatakan sampai 2015 diperkirakan mencapai Rp 2,9 triliun. Dengan anggaran tersebut, Ahok menjamin betonisasi jalur busway dilakukan dengan tepat dan sesuai sasaran.

"Seluruh jalur busway kita bikin tidak ada yang goyang. Makanya kita hajar yang kuat sampai 12 ton. Harus ada garansi juga 5 tahun," ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement