Jumat 30 May 2014 16:28 WIB

Mualaf Pedalaman Butuh Pembinaan

KH Arief Setiawan meninggalkan Kampung Muara Siram menuju tempat lainnya dalam rangka safari dakwah.
Foto: Republika/Chairul Akhmad
KH Arief Setiawan meninggalkan Kampung Muara Siram menuju tempat lainnya dalam rangka safari dakwah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI BARAT – Para mualaf yang terdapat di Kampung Muara Siram, Kecamatan Bongan, Kutai Barat, Kalimantan Timur membutuhkan pembinaan intensif dari para dai.

Selain pengetahuan mereka tentang agama Allah ini masih minim, secara ekonomi mereka juga belum begitu kuat. Sebagian besar warga kampung berpenduduk 1.000 jiwa itu adalah petani.

“Jangankan mualaf, kami yang sudah turun-temurun memeluk Islam saja masih kurang mendapatkan ilmu agama,” ujar Arbain, salah seorang takmir masjid di sana.

Oleh sebab itu, ia mengakui, kedatangan pengasuh Pondok Pesantren Assalam KH Arief Heri Setyawan disambut gembira oleh warga setempat. “Dakwah semacam ini baru kali ada di kampung kami. Moga ke depan Pak Kiai mau terus membina warga di sini,” kata Arbain.

Memang tak seluruh warga kampung hadir dalam pengajian yang digelar di Masjid Asshobirin itu. Namun, menurut Arbain, safari dakwah KH Arief cukup mengena di hati warga.

Dalam tausiahnya di hadapan jamaah, selain membahas soal pentingnya anak saleh, Arief juga banyak mengupas soal tauhid. “Ini demi menguatkan iman saudara-saudara kita yang mualaf,” kata dai yang telah mengislamkan 900 orang Dayak itu.

Ia juga berjanji akan rutin mengunjungi Kampung Muara Siram. "Ini adalah titik baru dakwah. Jadi, harus dibina dengan rutin. Insya Allah, kami dari pesantren siap datang kapan saja kesini," kata Arief kepada hadirin.

Dalam tiap ceramahnya, Arief selalu memberikan kesempatan kepada jamaah untuk bertanya tentang agama Islam. Baginya, dakwah itu harus ada timbal balik. Tidak melulu berisi ceramah satu arah yang terkesan menggurui, namun juga ada diskusi di dalamnya.

Menurutnya, dengan cara ini dakwah lebih diterima oleh masyarakat pedalaman. Selain itu, dalam tiap kunjungannya di sejumlah titik dakwah, Arief selalu memberikan bantuan bagi mualaf binaan.

Bantuan tersebut berupa alat perlengkapan shalat, mushaf Alquran, dan buku-buku tentang Islam. Bantuan berupa uang biasanya ia salurkan di bulan Ramadhan, bertepatan dengan pembagian zakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement