Senin 02 Jun 2014 12:55 WIB

SBY Tak Ingin Masa Lalu TNI Terulang

TNI Polri
Foto: Antara
TNI Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan tak ingin masa lalu TNI terulang. Terutama dalam kaitannya dengan pilpres mendatang. Ia mengatakan ada masa-masa kelam terjadi ketika TNI masih ikut campur dalam politik.

"Jangan lakukan itu lagi dalam pilpres 2014 ini," katanya saat memberikan pengarahan kepada perwira tinggi TNI/Polri di Kementerian Pertahanan, Senin (2/6).

Ia menginginkan agar pada pilpres 2014 ini, netralitas TNI/Polri tetap dijaga dan dilaksankan. Jangan sampai dirusak apalagi mengkhianati proses reformasi TNI/Polri yang tidak mudah dilakukan pasca 1998.

Sejarah mencatat, di masa lalu, ada ketidaknetralan TNI/Polri dalam pemilu sebelum reformasi. Dalam pemilu 2004 pun ketidaknetralan itu masih ada sedikit keterlibatan TNI/Polri. Contohnya, ada anjuran untuk tidak memilih capres tertentu. Ada pula yang menganjurkan untuk tidak memilih partai politik tertentu.

"Biarlah itu menjadi masa lalu kita, karena saya yakin saudara tidak akan melakukan hal itu. Meski sudah lama, tetapi jangan dilupakan. Forgive but not forget," katanya.

Karena itu, ia meminta agar dalam pilpres 2014, TNI/Polri tetap netral dan memberikan pelayanan yang sama terhadap dua capres, Prabowo dan Jokowi. Menurutnya, keduanya berhak berkompetisi secara bermartabat dan berkualitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement