REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Seorang pendaki yang hilang di jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) ditemukan dalam kondisi selamat, Jumat siang.
"Alhamdulillah pendaki yang hilang sudah ditemukan oleh tim SAR di kawasan Tawon Songo dalam keadaan selamat sekitar pukul 12.55 WIB," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari kepada Antara per telepon dari Lumajang, Jatim.
Seorang pendaki bernama Aziz Aminudin (23) asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dilaporkan hilang dan tersesat di Gunung Semeru saat turun dari puncak pada Selasa (3/6) sore.
"Korban Azis dievakuasi turun ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan pihak keluarga sudah menunggu di Pos TNBTS Ranupani Lumajang," tuturnya.
Korban ditemukan sekitar tujuh kilometer dari area jurang yang memiliki kedalaman 75 meter (Blank 75) dan saat ditemukan oleh tim SAR, kondisi korban lemas karena kehabisan perbekalan, namun yang bersangkutan masih dalam keadaan sadar diri.
"Berdasarkan keterangan Aziz, ia mengikuti dua orang yang berjalan di Blank 75, namun kehilangan jejak mereka, sehingga korban kebingungan untuk turun menuju Pos Kalimati," paparnya.
Ayu mengimbau kepada para pendaki untuk mematuhi rekomendasi TNBTS terkait dengan batas pendakian hingga di Kalimati dan melarang para pendaki untuk naik ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya seiring dengan statusnya masih Waspada (Level II).
"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan pendakian hingga Kalimati karena status Gunung Semeru masih Waspada, sehingga masyarakat atau pendaki tidak boleh melakukan aktivitas radius 4 kilometer dari puncak Semeru," katanya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Rochani membenarkan bahwa korban pendaki yang hilang ditemukan dalam keadaan selamat dan korban saat ini menjalani perawatan di Puskesmas Pasrujambe untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Kasus yang menimpa Azis Aminudin menjadi pelajaran yang berharga bagi semua pendaki untuk tidak meremehkan rekomendasi batas pendakian hingga Pos Kalimati, sehingga saya imbau para pendaki tidak nekat naik ke Mahameru," ujarnya.