REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC-- Presiden AS Barack Obama mendesak Rusia Vladimir Putin selama pertemuan informal singkat di Prancis pada Jumat untuk memanfaatkan kesempatan untuk meredakan ketegangan di Ukraina. Hal ini setelah Petro Poroshenko terpilih sebagai presiden, kata seorang pejabat Gedung Putih.
"Presiden Obama menjelaskan bahwa de-eskalasi tergantung pada Rusia apakah mengakui Presiden terpilih Poroshenko sebagai pemimpin yang sah dari Ukraina, berhenti mendukung separatis di timur Ukraina, serta menghentikan penyediaan senjata dan bahan melintasi perbatasan," kata wakil penasehat keamanan nasional Ben Rhodes kepada wartawan dengan Obama untuk D-Day acara peringatan di Perancis, seperti dikutip Reuters.
"Jika Rusia tidak mengambil kesempatan ini untuk mengenali dan bekerja dengan pemerintah baru di Kiev, Presiden Obama mengindikasikan bahwa mungkin ada celah untuk mengurangi ketegangan," tambahnya.