Sabtu 07 Jun 2014 22:25 WIB

Lansia Dianjurkan Kurangi Konsumsi Makanan Berlemak

Dua perempuan lanjut usia di panti jompo Tokyo, Jepang. Ilustrasi
Foto: AP
Dua perempuan lanjut usia di panti jompo Tokyo, Jepang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PAGAT, KALSEL -- Seseorang yang sudah memasuki lanjut usia (lansia) dianjurkan agar mengurangi mengonsumsi makanan berlemak atau makanan yang banyak mengandung lemak.

Anjuran tersebut oleh mantan Kepala PT Askes Cabang Banjarmasin HM Syafi'e dalam dialog yang digelar lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Barabai, di Pagat Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, Sabtu (7/6).

Sebagai contoh mengonsumsi gorengan yang menggunakan minyak kelapa sawit, karena tingkat kandungan lemak cukup tinggi dan rentan menimbulkan kolestrol, ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang Jatim itu.

"Berbeda dengan 'minyak lalaan' (minyak kelapa dalem yang diolah masyarakat secara tradisional) kandungan lemak tidak banyak, sehingga bisa mengurangi risiko kesehatan," lanjut lulusan SMAN Barabai tahun 1967 tersebut.

Dalam pertemuan di Warung Makan Jannai Pagat Kecamatan Batu Benawa (171 km utara Banjarmasin) itu, dia mengingatkan sekaligus mengecam orang perokok atau pecandu rokok.

"Kalau mau sehat, apalagi bagi seseorang yang sudah memasuki lansia hentikan merokok bagi perokok, dan yang belum pandai merokok, jangan merokok," katanya.

"Karena tidak ada sejarah, orang yang sebelumnya perokok dan berhenti merokok, kemudian yang bersangkutan meninggal dunia. Tapi dengan merokok itu akan senantiasa mengancam kematian terhadap perokok tersebut," lanjutnya.

Ia juga menganjurkan, bagi seseorang yang terkena suatu penyakit, misalnya strok, tidak boleh pasrah atau berserah diri, tapi harus dilawan secara psikhis. "Sebagai contoh seseorang yang terserang strok harus berusaha tegar dan melawan. Misalnya kalau mampu berjalan satu langkah harus berusaha ditingkatkan menjadi dua langkah, begitu seterusnya," sarannya.

"Jangan sekali-kali, kalau misalnya bisa melangkah sepuluh langkah, cukup dengan sepuluh langkah tersebut, apalagi sampai menurun menjadi sembilan langkah," demikian Syafi'e.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement