Rabu 11 Jun 2014 14:28 WIB

Aher Tolak Impor Cabai

Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemprov Jabar tak setuju kalau pemerintah akan mengimpor cabai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena khawatir, harga cabai akan jatuh dan merugikan petani.

''Saya tak setuju pemerintah impor cabai. Saya, khawatir akan menjatuhkan harga cabe petani,'' ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada wartawan usai Rakor Pimpinan Daerah Jabar dalam Mewujudkan Tramtibmas, Rabu (11/6).

Heryawan yang akrab disapa Aher mengatakan, harus dilihat dahulu apa penyebab cabe ini mahal. Bisa saja, penyebabnya bukan karena persediaan, tapi distribusi.

''Kan kalau persoalannya di distribusi tinggal dialihkan. Kalau harga normal petani untung, konsumen tak dirugikan,'' katanya.

Namun, kata dia, kalau harganya sangat murah maka yang kasihan petani. Mereka, akan dirugikan. Kalau daging terlalu mahal, lalu pemerintah impor masih bisa.

''Daging mahal, oke lah impor. Karena daging, keperluan gizi kita. Kalau cabai barang elastis. Kalau kurang daging bisa kekurangan gizi,'' katanya.

sumber : Arie Lukihardianti
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement