Rabu 18 Jun 2014 14:38 WIB

ICRA Indonesia Beri Peringkat A- untuk Bank Sinarmas

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Nasabah beraktivitas di Bank Sinarmas cabang MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/6).
Foto: antara
Nasabah beraktivitas di Bank Sinarmas cabang MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat PT ICRA Indonesia menegaskan peringkat 'A-' untuk PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM). ICRA merevisi prospek perseroan dari stabil menjadi positif. 

"Peringkat yang diberikan mengindikasikan kualitas kredit yang cukup dibandingkan dengan emiten-emiten domestik yang lain," kata analis ICRA, Kreshna D Armand, Rabu (18/6). 

Peringkat ini hanya merupakan opini tentang kualitas kredit perusahaan secara umum dan bukan untuk surat utang tertentu. 

Peringkat diberikan berdasarkan peningkatan hasil perasional sepanjang 2013. Terutama dalam marjin suku bunga yang ditopang oleh peningkatan proporsi dana murah dalam bentuk giro dan tabungan yang signifikan. Perseroan juga melihat profil permodalan yang baik dengan dukungan perusahaan induk yang kuat. 

Di sisi lain, peringkat dibatasi oleh tren meningkatnya biaya operasional, antara lain karena ekspansi. Peringkat juga dibatasi oleh pinjaman yang masuk klarifikasi dalam perhatian khusus

Prospek positif mencerminkan perbaikan yang telah dicapai perseroan. "ICRA Indonesia memperkirakan perbaikan-perbaikan tersebut akan dapat dipertahankan," kata Kreshna.

Peringkat dapat mengalami perbaikan jika BSIM mampu mempertahankan kinerja operasionalnya. Dalam waktu bersamaan, perseroan mampu mengelola ekspansinya sesuai dengan rencana. 

Jika peningkatan tidak dapat dipertahankan, peringkat BSIM dapat mengalami tekanan. Baik karena kompetisi atau eksekusi rencana bisnis yang tidak berjalan baik. Prospek pun dapat direvisi kembali menjadi stabil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement