REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikologi pemilih akan dipengaruhi rangkaian debat capres. Acara ini akan menunjukkan apakah kriteria pemimpin yang didambakan ada pada capres yang tampil pada debat.
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menjelaskan debat bakal menjadi pertaruhan bagi para kandidat yang bakal tampil di Pemilu presiden (Pilpres) 9 Juli untuk meyakinkan para pemilihnya.
"Pemilih mengambang atau swing voters kebanyakan ada di menengah atas, orang yang sudah bagus pendidikannya, ekonominya, nah mereka ini yang sedang menimang - nimang visi misi yang disampaikan para capres-cawapres itu," tuturnya, saat dihubungi, Rabu (18/6).
Swing voter bisa jadi masih merahasiakan pilihannya. Mereka bisa saja ada yang cenderung ke salah satu capres. Tapi ketika melihat penampilan pada debat, pilihannya goyah, sehingga dialihkan ke yang lain.
Sementara untuk masa mengambang yang ada di akar rumput tentu mesti mengandalkan tim sukses masing-masing capres. Bagaimana mesin-mesin partai pendukung bergerak untuk kembali menggandeng suara yang sudah diraih pada saat Pemilu legislatif (Pileg) lalu. "Sekarang mesti konsolidasi lagi untuk meyakinkan mereka," tegasnya.
Pihaknya menilai debat capres-cawapres yang telah digelar dua kali bisa mempengaruhi psikologi pemilih mengambang. "Sekecil apapun akan berpengaruh, tetapi mereka (pemilih) masih akan menunggu sampai lima kali debat tuntas," katanya.
Siti menjelaskan, dua debat yang sudah dilakukan memang belum membuat para pemilih terutama pemilih mengambang menjatuhkan pilihan. Pemilih, lanjutnya, pasti punya penilaian terhadap visi misi yang dipaparkan capres. "Tapi akhirnya mungkin akhir bulan ini atau awal bulan depan baru akan kelihatan atau akan mengerucut kemana para pemilih ini," terangnya.
Debat capres-cawapres masih menyisakan tiga putaran. Pada 22 Juni debat capres dengan tema politik internal dan ketahanan nasional. Kemudian pada 29 Juni debat cawapres dengan tema pembangunan sumber daya manusia, iptek dan terakhir pada 5 Juli debat capres dan cawapres dengan tema pangan, energi, dan lingkungan.