Rabu 18 Jun 2014 17:05 WIB

Penutupan Dolly Memanas, Tujuh Jalan Ditutup

Simpatisan membentangkan spanduk yang mengatasnamakan Santri Musisi Jalanan saat melakukan aksi mendukung penutupan lokalisasi Dolly di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (17/6).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Simpatisan membentangkan spanduk yang mengatasnamakan Santri Musisi Jalanan saat melakukan aksi mendukung penutupan lokalisasi Dolly di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak, Kota Surabaya mendapat tentangan keras. Sebanyak tujuh akses jalan menuju lokalisasi yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu, ditutup menyusul digelarnya deklarasi penutupan dua lokalisasi tersebut pada Rabu (18/6) malam WIB.

Koordinator Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Saputro mengatakan penutupan jalan ini dilakukan hingga Pemkot Surabaya menunda penutupan Dolly dan Jarak yang rencananya. "Tujuh akses itu di antaranya, Jalan Kupang pasar burung arah ke Jalan Dukuh Kupang, Jalan Banyu Urip, Jalan Ronggowarsito, dan Jalan Kembang Kuning," katanya.

Menurut dia, ada tujuh jalan menuju Dolly di 19 Rukun Tetangga (RT), Kelurahan Putat senagja ditutup. Selain itu, kata dia, warga juga menghentikan seluruh aktivitas di Lokalisasi Dolly. Penutupan itu dilakukan warga sekitar lokalisasi Dolly dan Jarak mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB. Jalan tersebut ditutup seadanya seperti dengan menggunakan kayu, kursi, tiang bendera dan lainnya.

Untuk menunjukkan kekompakan warga sekitar lokalisasi, ratusan PSK yang menggunakan kaos Front Pekerja Lokalisasi (FPL) juga membawa peralatan dapur, seperti wajan, galon air mineral dan panci. Mereka sampai memukul peralatan dapur tersebut untuk menarik perhatian masyarakat yang lewat.

Para PSK itu tidak mempedulikan panasnya matahari yang mulai menyengat kulit. Dengan memakai cadar dan topi, mereka berdiri di gang-gang secara bergerombol.

Sementara itu, suasana pelaksanaan deklarasi penutupan Dolly yang ditempatkan di Islamic Center Dukuh Kupang saat ini sudah siap semua, seperti kursi untuk para undangan dan lainnya. Begitu juga terlihat ratusan petugas keamanan seperti polisi dan TNI yang sudah bersiap-siap di Islamic Center. Bahkan sebagian petugas sempat berjaga-jaga di arah dekat pintu masuk lokalisasi Dolly.

Warga setempat sempat bersitegang dengan petugas kepolisian, namun akhirnya petugas  mundur dari lokasi tersebut. Hal itu setelah Kapolsek Sawahan Kompol Manang Soebetimemberikan perintah kepada anggotanya untuk mundur agar tidak terjadi bentrok.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement