REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu (21/6) menegaskan tidak ada bukti Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) berada di belakang penculikan tiga remaja Yahudi di Tepi Barat.

Abbas mengeluarkan pernyataan itu kepada wartawan setelah pertemuan dengan anggota Perhimpunan Wartawan Arab yang diselenggarakan dalam satu konferensi di Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan dan di Jalur Gaza sebagai solidaritas buat Yerusalem.

Abbas juga memberitahu wartawan bawha penculikan tiga remaja Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan dapat terjadi di mana saja. "Tapi itu tidak bisa dibenarkan dan tak bisa diterima baik", katanya.

Abbas menambahkan rakyat Palestina berusaha sekuat mungkin untuk mengembalikan ketiga remaja Yahudi itu. Tiga remaja Yahudi hilang di dekat Al-Khalil (Hebron) di bagian selatan Tepi Barat pada Kamis (12/6) lalu.

Israel menyatakan mereka diculik dan menuduh Hamas terlibat dalam penculikan tersebut. Karena itu, militer Israel melancarkan operasi di Tepi Barat dan menangkap lebih dari 400 orang Palestina, termasuk anggota parlemen, mantan tahanan dan pemimpin masyarakat.

Menurut Abbas, milteri Israel menembak hingga tewas dua pemuda Palestina di Tepi Barat selama operasi militer satu-pekan di seluruh Tepi Barat untuk mencari ketiga orang Yahudi itu.