Selasa 24 Jun 2014 01:10 WIB

Bandung Genjot Lima Proyek Transportasi Umum

  Ruang kemudi monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Ruang kemudi monorel buatan PT Melu Bangun Wiweka di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selasa (29/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung tengah menggenjot lima proyek transportasi umum untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas, kata Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil di Bandung, Senin (23/6).

"Kehadiran transportasi tangguh, lengkap dan kesadaran warga untuk menggunakannya merupakan mimpi besar saya terhadap Bandung, dan saat ini lima proyek transportasi massal kami genjot," kata Ridwan Kamil pada Seminar Transportasi Umum Indonesia-Prancis di Bandung, Senin.

Wali Kota menyebutkan lima proyek transportasi umum Kota Bandung yang merupakan proyek besar transportasi di Kota Kembang itu adalah monorel, cable car, bis listrik, penyewaan sepeda dan skyway.

Pembangunan tansportasi itu akan mejadi mega proyek di ibukota Jawa Barat itu. Ridwan Kamil yang juga seorang arsitek tersebut menyatakan kota itu butuh anggaran besar untuk merealisasikannya, sehingga ia berupaya untuk mengandeng investor dari luar negeri.

"Bila masalah transportasi umum di Kota Bandung tidak ada perubahan, maka kiamat planologis terjadi di Bandung, artinya ketika buka pintu gerbang rumah sudah kejebak macet, dan itu tidak boleh terjadi," katanya.

Ridwan Kamil mengungkapkan, seminar transportasi Indonesia-Prancis itu merupakan pembahasan lanjutan, karena Kota Bandung menjadi salah satu dari pilot proyek kerja sama dalam pembangunan modernisasi koridor perkeretaapian Kota Bandung (Bandung Urban Railway, BUR).

Tahun ini proyek masih dalam perencanaan, sehingga kegiatan proyek itu baru terlihat mulai 2015. Ia menyatakan tidak bijak bila membatasi penggunaan tranportasi pribadi, tanpa memberikan alternatif atau solusi.

"Keputusan yang bijak, dilaksanakan dengan menyediakan transportasi umum dengan berbagai fasilitasnya, kemudian baru bisa membatasi penggunaan kendaraan pribadi," katanya.

Alur transportasi itu kata wali kota, ibarat hierarki pohon ada anak cabangnya, rantingnya menggunakan angkot dan batangnya menggunakan bis.

"Optimalisasi pengadaan layanan transportasi umum ini diharapkan bisa mengurangi 80 persen kebiasaan warga dalam menggunakan kendaraan pribadi juga menggalakan penggunaan sepeda untuk transportasi jarak dekat," kata Wali Kota Bandung itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement