REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pasukan keamanan Israel pada Selasa malam (24/6) menangkap 17 orang Palestina di Tepi Barat, kebanyakan anggota HAMAS, yang dituduh sebagai tersangka --bagian dari operasi besar-besaran untuk menemukan tiga remaja Yahudi yang hilang.
Juru bicara militer memberitahu Xinhua bahwa di antara orang ditahan adalah Khaled Ibrahim, pegiat senior HAMAS dan anggota Dewan Legislatif Palestina. Ibrahim ditangkap di Bethlehem.
Penangkapan paling akhir tersebut membuat seluruh jumlah orang Palestina yang ditangkap setelah dimulainya apa yang disebut oleh militer sebagai "Operation Brother's Keeper" pada awal Juni menjadi 371. Sebanyak 282 orang di antara mereka adalah anggota HAMAS.
Selain itu, 57 di antara orang yang ditangkap dulu dipenjarakan di berbagai penjara Israel, dan dibebaskan bersama dengan lebih dari seribu tahanan Palestina pada Oktober 2011, dalam pertukaran dengan seorang prajurit Israel yang ditahan oleh HAMAS di Jalur Gaza.
Selama satu operasi di Kota Palestina, Tul Karm, antara Selasa larut malam dan Rabu dini hari, beberapa puluh warga melemparkan batu dan bom api ke arah tentara Israel yang membalas dengan mengenai alat untuk membubarkan massa.
Tak ada laporan mengenai korban cedera di kedua pihak, demikian laporan Xinhua, Rabu malam. Pasukan Israel dilaporkan menyita senjata selama pembersihan di kamp pengungsi Jenin.
Israel menuduh HAMAS "melakukan penculikan itu", tapi tak menunjukkan bukti apa pun. HAMAS telah memuji penculikan tersebut dengan menyebutnya "tentara-pemukim", tapi tidak mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.